Sudah disepakati oleh para ilmuan, terutama ilmuan sosial, bahwa dunia modern ini dilanda oleh krisis di dalam segala bidangnya. Mengenai sebab-sebabnya bermacam-macam pendapat mereka. Ada yang mengatakan, karena jasmani terlalu kenyang, sedang rohani terlalu lapar (Dr. Abu Hanifah) ada yang mengatakan, karena hukum yang berlaku terlalu mementingkan hak dan tidak menghiraukan kewajiban (Dr. A. Rauf SH), ada yang mengatakan karena kesalahan konsepsi tentang Tuhan dan kebenaran (HS Zuardin Azzaino SE) dan banyak lagi pendapat yang lain. Tetapi sebab pokoknya adalah pemisahan ilmu dan agama (Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja), yang menurut kata-kata Roger Garaudy : ilmu sudah dipisahkan dari trasendensi. Dr. Sudjatmoko mengatakan : Menurut ilmu dan pengalaman saya manusia baru akan mencapai kesejahteraan kalau mereka sudah mampu mengintegrasikan ilmu dan agama di dalam segala pemikiran dan tindakan mereka.
Pemisahan ilmu dan agama itu sudah sejak lama terjadi di dunia ini. Pemisahan ilmu dan agama itu terjadi baik di Barat maupun di Timur. Di Barat terjadi karena pemberontakan para ilmuwan terhadap kekangan akal yang sangat ketat oleh gereja. Sehingga ada 32.000 ilmuwan yang dibakar hidup-hidup oleh penguasa gereja, disebabkan berbeda pendapat dengan gereja dalam berbagai ilmu. Di Timur (Terutama di kalangan umat Islam) terjadi karena fatwa para ulama terhadap ilmu, terutama terhadap ilmu filsafat dan ilmu kimia. Para ulama mengharamkan ilmu tersebut, membakar buku-bukunya dan menyiksa tokoh-tokohnya seperti yang dialami oleh Abdus Salam bin Abdul Qadir Al Bagdady yang dimasyhurkan dengan sebutan Ar Rukn dan Ibnu Rusydi.
Allah mengatakan, bahwa orang-orang yang tidak pandai berhubungan baik dengan Allah dan manusia, maka kehidupan mereka pasti akan mengalami kehinaan, sebagaimana difirmankan Nya :
••
Artinya :
“Ditimpakan atas mereka kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali kalau mereka berhubungan baik dengan Allah dan berhubungan baik dengan manusia”. (Q.S. Ali Imran : 112).
Dan Allah menyatakan lagi, bahw orang-orang yang tidak pandai berhubungan baik dengan alam, maka kehidupan mereka pasti akan sengsara. Sebab orang-orang yang tidak pandai berhubungan baik dengan alam, maka alam itu pasti akan rusak.
Dan apabila alam sudah rusak, maka kehidupan mereka pasti akan sengsara. Dalam hal ini Allah memfirnkan :
••
Artinya :
“Telah jelas kerusakan di darat dan dilaut karena perbuatan tangan manusia, yang akhirnya Allah rasakan kepada mereka (siksaan) sebahagian dari yang mereka kerjakan, supaya mereka kembali (S. Ar Rum : 41 ).
Dengan demikian berarti Allah menghendaki agar manusia pandai berhubungan baik dengan Allah, dengan manusia dan dengan alam, agar kehidupan mereka tidak terhina dan tidak sengsara. Untuk pandai berhubungan baik dengan Allah, dengan manusia dan alam tersebut, manusia harus mempunyai ilmu yang lengkap tentang Allah, manusia dan alam itu. Tanpa ilmu mustahil manusia dapat berhubungan baik dengan ketiganya itu. Dengan demikian berarti Allah menghendaki agar manusia mempunyai ilmu yang lengkap tentang Allah, manusia dan alam.
Kemudian kalau kita baca surat Al Fatihah, yaitu surat yang dinyatakan sebagai “Ummul Kitab”, yang didalamnya terkandung seluruh isi Al Qur’an, maka akan kita temukan 1. Pembicaraan tentang Allah, yaitu pada ayat 1, 2, 3, dan 4; 2. pembicaraan tentang manusia, yaitu pada ayat 5, 6; dan 7; dan 3. pembicaraan tentang alam, yaitu ujung dari ayat 2 dan 4. Dengan demikian berarti pembicaraan Al Qur’an seluruhnya adalah tentang Allah, manusia dan alam.
Sesudah itu Allah memerintahkan kepada manusia agar mempelajari AL Qur’an (seluruhnya) sampai mengerti betul agar dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang mempunyai akal, sebagaimana difirmankan-Nya :
Artinya :
“Kitab (Al Quran) yang kami turunkan dia kepada engkau (Muhammad) yang diberkati supaya mereka pelajari ayat-ayatnya dan supaya memberi peringatan kepada orang-orang yang mempunyai akal”. (Q.S. Shad : 29)
Dengan demikian berarti Allah menghendaki agar manusia mempelajari betul tentang Allah, manusia dan alam sampai mengerti benar, sehingga dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang mempunyai akal.
Dari keterangan tersebut jelaslah, bahwa Islam menghendaki agar manusia mempunyai ilmu yang terintegrasi tentang Allah, manusia dan alam. Dengan kata lain Islam menghendaki agar ilmu dan agama diintegrasikan.
Selanjutnya Al Quran menjelaskan, bahwa iman kepada Allah itu harus diiringi amal shaleh (ibadah). Banyak sekali ayat Al Quran yang menjelaskan hal ini diantaranya ialah :
Artinya :
“Dan orang-orang yang beriman serta beramal shaleh”. (Q.S. Al baqarah : 82)
Hal ini memberi pengertian, bahwa aplikasi dari iman (ilmu tentang Allah) ialah alam shaleh (ibadah).
Al Quran telah menjelaskan pula, bahwa manusia harus hidup :
1. Bersosial, karena itu Al Quran antara lain menyuruh manusia untuk saling menolong.
Artinya :
“Dan hendaklah kamu saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan”. (Q.S. Al Maidah : 2).
2. Berekonomi, karena itu Al Quran antara lain menyuruh manusia untuk mencari rezeki :
Artinya :
“Maka carilah rezeki disisi Allah”. (Q.S. Al Ankabut : 17).
3. Berpolitik, karena itu Al Quran antara lain melarang orang beriman untuk mengangkat orangkafir jadi pemimpin mereka :
Artinya :
“Hai orang-orang beriman janganlah kamu jadikan orang-orang kafir itu sebagai pemimpin”. (Q.S. An Nisa : 144).
4. Berbudaya, karena itu Al Quran antara lain menyuruh orang beriman untuk memakai pakaian yang terbaik kalau hendak pergi ke Masjid :
Artinya :
“Hai anak-anak Adam pakailah perhiasanmu pada tiap-tiap masjid”. (Q.S. Al A’raf : 31)
5. Berpertahanan, karena Al Quran antara lain menyuruh orang beriman untuk mempersiapkan diri dengan segala macam kekuatan untuk menghadapi musuh :
•
Artinya :
“Dan kamu siapkanlah untuk melawan mereka apa-apa yang kamu sanggup dari kekuatan”. (Q.S. Al Anfal : 60).
Dan masih banyak lagi aspek-aspek kehidupan manusia yang lain yang disuruh garap oleh Al Quran. Sebab Al Quran adalah buku petunjuk untuk kehidupan manusia. Kemudian Islam menghendaki agar penggarapan semua aspek kehidupan manusia itu dilakukan dengan akhlak yang tinggi, sehingga Nabi Muhammad SAW menyatakan, yang sebaik-baiknya manusia ialah yang paling baik akhlaknya, sebagaimana disabdakannya :
“Sesungguhnya yang sebaik-baik kamu ialah yang paling baik akhlaknya (Muttafaqn alaih)”.
Dengan demikian berarti ilmu tentang manusia aplikasinya adalah akhlak yang terbaik.
Akhirnya Al Quran memerintahkan kepada manusia :
1. Untuk meneliti alam.
Artinya :
“Apakah mereka tidak mau meneliti kerajaan langit dan bumi serta apa-apa yang telah diciptakan Allah?”. (Q.S Al A’raf : 185).
2. Untuk mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya dari alam.
Artinya :
“Supaya kamu cari karunia Tuhanmu”. (Q.S. Al Isra : 12).
Mencari karunia Allah antara lain : dengan pertanian (S. Al Anam: 141), dengan perikanan (S. Al Maidah : 96), dengan peternakan (S. Al Maidah : 1) dan dengan perinsudtrian (S. Hud : 37).
3. Untuk melestarikan alam.
Artinya :
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi sesudah baiknya”. (A. Al Ar’af : 56).
Kalau tidak boleh merusak bumi berarti kita harus melestarikannya.
Penelitian, pemanfaatan dan pelestarian alam itu menghendaki teknologi, apalagi di zaman modern ini. Dengan demikian berarti ilmu tentang alam aplikasinya adalah teknologi.
Kalau kita simpulkan ketemu skema sebagai berikut :
Ilmu
Tentang Allah Tentang Manusia Tentang Alam
Aplikasinya Ibadah Aplikasunya Akhlaq Aplikasunya teknologi
Begitulah ajaran Islam tentang integrasi ilmu. Umat Islam harus mengerti semuanya, minimal dalam garis besarnya.
Pemisahan ilmu dan agama itu sudah sejak lama terjadi di dunia ini. Pemisahan ilmu dan agama itu terjadi baik di Barat maupun di Timur. Di Barat terjadi karena pemberontakan para ilmuwan terhadap kekangan akal yang sangat ketat oleh gereja. Sehingga ada 32.000 ilmuwan yang dibakar hidup-hidup oleh penguasa gereja, disebabkan berbeda pendapat dengan gereja dalam berbagai ilmu. Di Timur (Terutama di kalangan umat Islam) terjadi karena fatwa para ulama terhadap ilmu, terutama terhadap ilmu filsafat dan ilmu kimia. Para ulama mengharamkan ilmu tersebut, membakar buku-bukunya dan menyiksa tokoh-tokohnya seperti yang dialami oleh Abdus Salam bin Abdul Qadir Al Bagdady yang dimasyhurkan dengan sebutan Ar Rukn dan Ibnu Rusydi.
Allah mengatakan, bahwa orang-orang yang tidak pandai berhubungan baik dengan Allah dan manusia, maka kehidupan mereka pasti akan mengalami kehinaan, sebagaimana difirmankan Nya :
••
Artinya :
“Ditimpakan atas mereka kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali kalau mereka berhubungan baik dengan Allah dan berhubungan baik dengan manusia”. (Q.S. Ali Imran : 112).
Dan Allah menyatakan lagi, bahw orang-orang yang tidak pandai berhubungan baik dengan alam, maka kehidupan mereka pasti akan sengsara. Sebab orang-orang yang tidak pandai berhubungan baik dengan alam, maka alam itu pasti akan rusak.
Dan apabila alam sudah rusak, maka kehidupan mereka pasti akan sengsara. Dalam hal ini Allah memfirnkan :
••
Artinya :
“Telah jelas kerusakan di darat dan dilaut karena perbuatan tangan manusia, yang akhirnya Allah rasakan kepada mereka (siksaan) sebahagian dari yang mereka kerjakan, supaya mereka kembali (S. Ar Rum : 41 ).
Dengan demikian berarti Allah menghendaki agar manusia pandai berhubungan baik dengan Allah, dengan manusia dan dengan alam, agar kehidupan mereka tidak terhina dan tidak sengsara. Untuk pandai berhubungan baik dengan Allah, dengan manusia dan alam tersebut, manusia harus mempunyai ilmu yang lengkap tentang Allah, manusia dan alam itu. Tanpa ilmu mustahil manusia dapat berhubungan baik dengan ketiganya itu. Dengan demikian berarti Allah menghendaki agar manusia mempunyai ilmu yang lengkap tentang Allah, manusia dan alam.
Kemudian kalau kita baca surat Al Fatihah, yaitu surat yang dinyatakan sebagai “Ummul Kitab”, yang didalamnya terkandung seluruh isi Al Qur’an, maka akan kita temukan 1. Pembicaraan tentang Allah, yaitu pada ayat 1, 2, 3, dan 4; 2. pembicaraan tentang manusia, yaitu pada ayat 5, 6; dan 7; dan 3. pembicaraan tentang alam, yaitu ujung dari ayat 2 dan 4. Dengan demikian berarti pembicaraan Al Qur’an seluruhnya adalah tentang Allah, manusia dan alam.
Sesudah itu Allah memerintahkan kepada manusia agar mempelajari AL Qur’an (seluruhnya) sampai mengerti betul agar dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang mempunyai akal, sebagaimana difirmankan-Nya :
Artinya :
“Kitab (Al Quran) yang kami turunkan dia kepada engkau (Muhammad) yang diberkati supaya mereka pelajari ayat-ayatnya dan supaya memberi peringatan kepada orang-orang yang mempunyai akal”. (Q.S. Shad : 29)
Dengan demikian berarti Allah menghendaki agar manusia mempelajari betul tentang Allah, manusia dan alam sampai mengerti benar, sehingga dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang mempunyai akal.
Dari keterangan tersebut jelaslah, bahwa Islam menghendaki agar manusia mempunyai ilmu yang terintegrasi tentang Allah, manusia dan alam. Dengan kata lain Islam menghendaki agar ilmu dan agama diintegrasikan.
Selanjutnya Al Quran menjelaskan, bahwa iman kepada Allah itu harus diiringi amal shaleh (ibadah). Banyak sekali ayat Al Quran yang menjelaskan hal ini diantaranya ialah :
Artinya :
“Dan orang-orang yang beriman serta beramal shaleh”. (Q.S. Al baqarah : 82)
Hal ini memberi pengertian, bahwa aplikasi dari iman (ilmu tentang Allah) ialah alam shaleh (ibadah).
Al Quran telah menjelaskan pula, bahwa manusia harus hidup :
1. Bersosial, karena itu Al Quran antara lain menyuruh manusia untuk saling menolong.
Artinya :
“Dan hendaklah kamu saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan”. (Q.S. Al Maidah : 2).
2. Berekonomi, karena itu Al Quran antara lain menyuruh manusia untuk mencari rezeki :
Artinya :
“Maka carilah rezeki disisi Allah”. (Q.S. Al Ankabut : 17).
3. Berpolitik, karena itu Al Quran antara lain melarang orang beriman untuk mengangkat orangkafir jadi pemimpin mereka :
Artinya :
“Hai orang-orang beriman janganlah kamu jadikan orang-orang kafir itu sebagai pemimpin”. (Q.S. An Nisa : 144).
4. Berbudaya, karena itu Al Quran antara lain menyuruh orang beriman untuk memakai pakaian yang terbaik kalau hendak pergi ke Masjid :
Artinya :
“Hai anak-anak Adam pakailah perhiasanmu pada tiap-tiap masjid”. (Q.S. Al A’raf : 31)
5. Berpertahanan, karena Al Quran antara lain menyuruh orang beriman untuk mempersiapkan diri dengan segala macam kekuatan untuk menghadapi musuh :
•
Artinya :
“Dan kamu siapkanlah untuk melawan mereka apa-apa yang kamu sanggup dari kekuatan”. (Q.S. Al Anfal : 60).
Dan masih banyak lagi aspek-aspek kehidupan manusia yang lain yang disuruh garap oleh Al Quran. Sebab Al Quran adalah buku petunjuk untuk kehidupan manusia. Kemudian Islam menghendaki agar penggarapan semua aspek kehidupan manusia itu dilakukan dengan akhlak yang tinggi, sehingga Nabi Muhammad SAW menyatakan, yang sebaik-baiknya manusia ialah yang paling baik akhlaknya, sebagaimana disabdakannya :
“Sesungguhnya yang sebaik-baik kamu ialah yang paling baik akhlaknya (Muttafaqn alaih)”.
Dengan demikian berarti ilmu tentang manusia aplikasinya adalah akhlak yang terbaik.
Akhirnya Al Quran memerintahkan kepada manusia :
1. Untuk meneliti alam.
Artinya :
“Apakah mereka tidak mau meneliti kerajaan langit dan bumi serta apa-apa yang telah diciptakan Allah?”. (Q.S Al A’raf : 185).
2. Untuk mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya dari alam.
Artinya :
“Supaya kamu cari karunia Tuhanmu”. (Q.S. Al Isra : 12).
Mencari karunia Allah antara lain : dengan pertanian (S. Al Anam: 141), dengan perikanan (S. Al Maidah : 96), dengan peternakan (S. Al Maidah : 1) dan dengan perinsudtrian (S. Hud : 37).
3. Untuk melestarikan alam.
Artinya :
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi sesudah baiknya”. (A. Al Ar’af : 56).
Kalau tidak boleh merusak bumi berarti kita harus melestarikannya.
Penelitian, pemanfaatan dan pelestarian alam itu menghendaki teknologi, apalagi di zaman modern ini. Dengan demikian berarti ilmu tentang alam aplikasinya adalah teknologi.
Kalau kita simpulkan ketemu skema sebagai berikut :
Ilmu
Tentang Allah Tentang Manusia Tentang Alam
Aplikasinya Ibadah Aplikasunya Akhlaq Aplikasunya teknologi
Begitulah ajaran Islam tentang integrasi ilmu. Umat Islam harus mengerti semuanya, minimal dalam garis besarnya.
2 comments:
waalaikumsalam.........
Post a Comment
di tunggu kritik dan sarannya