Apabila ada orang kaya yang menyatakan, bahwa kalau kiranya bayangan surga itu hanyalah sebagaimana yang sering dikhutbahkan atau diceramahkan yaitu dalam bentuk istana yang dikelilingi oleh sungai-sungai dan kebun-kebun, dengan alat perbot dari emas dan perak, tempat tidur yang empuk, berseprai beludru dan bekelambu sutra berhamparan permadani serta dilayani oleh wanita-wanita cantik dan pemuda-pemuda ganteng, saya tidak perlu lagi masuk surga itu, sebab saya sanggup membuat yang seperti itu di dunia ini. Ini baru pernyataan orang kaya di Cirebon yang peredaran uangnya tidak sampai 0,5%, maka bagaimana kira-kira pernyataan orang kaya di Surabaya, yang peredaran uangnya 6% dan pernyataan orang kaya di Jakarta yang peredaran uangnya 60% lebih, apalagi orang kaya di Jepang, Eropa dan Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut cukup berbahaya karena itu harus kita tanggapi dengan mengemukakan kenikmatan surga yang amat besar. Kenikmatan surga yang amat besar tersebut antara lain ialah :
1. Melihat wajah Allah
Nabi Muhammad SAW menyatakan, bahwa nikmat yang paling disenangi oleh manusia di dalam surga ialah nikmat melihat wajah Tuhannya, sebagaimana disabdakannya :
“Apabila ahli surga telah masuk ke dalam surga, Allah Ta’ala akan berkata : Inginkan kamu Aku tambahi sesuatu kepadamu? Ahli surga menjawab : Bukankah Engkau sudah menjernihkan wajah-wajah kami, bukankah Engkau sudah memasukkan kami ke dalam surga, bukankah Engkau sudah menyelamatkan kami dari neraka, Nabi berkata : lalu dibukakan hijab, maka tidak ada sesuatu kenikmatanpun yang paling disenangi mereka, selain dari melihat wajah Tuhan mereka, kemudian Nabi membaca : Bagi orang-orang yang berbuat baik adalah balasan baik dan tambahan yaitu dapat melihat wajah Tuhan”. (HR. Muslim dan lainnya).
Dalam hal dapatnya manusia melihat wajah Tuhan di dalam surga itu nanti, Allah memfirmankan :
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ
إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Artinya :
“Beberapa muka pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhan-nya ia melihat”. (Q.S Al Qiyamah : 22 -23).
Dan Nabi Muhammad SAW menyabdakan :
“Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhanmu dengan jelas sebagaimana kamu melihat bulan ini, kamu tidak akan ragu-ragu sedikitpun dalam melihat-Nya itu... (HR. Bukhari dan Muslim).
Tetapi di dunia ini manusia tidak akan dapat melihat Tuhan itu. Karena Nabi Musa pernah memohon kepada Allah untuk dapat melihat-Nya. Allah menjawab : Engkau tidak akan pernah dapat melihat Aku. Hal ini diceritakan oleh Al Quran dalam Surat Al A’raf ayat 143 yang berbunyi :
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ
فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya :
“Berkata Musa : Ya Tuhan, perlihatkanlah diri-Mu kepada-ku. Allah menjawab : engkau tidak akan pernah dapat melihat Aku”. (Q.S Al A’raf : 143).
2. Keridhaan Allah.
Al Quran menyatakan, bahwa keridhaan Allah yang akan diperoleh manusia di surga lebih besa nilainya dari segala nikmat materi yang ada di dalam surga tersebut. Padahal nikmat materi yang ada di dalam surga itu ada 99 kali lipat dari nikmat materi yang ada di dalam alam dunia ini. Pernyataan AL Quran tentang keridhaan Allah yang lebih besar nilainya itu berbunyi :
وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya :
“Allah telah menjanjikan kepada orang beriman laki-laki dan orang beriman perempuan akan surga yang mengalir padanya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan tempat-tempat yang baik di dalam surga yang kekal, tetapi keridhaan dari Allah adalah lebih besar (dari semuanya itu), yang demikian itu adalah suatu kemenangan yang amat besar”. (Q.S. At Taubah : 72).
3. Nikmat materi yang 99 kali lipat dari nikmat materi yang ada di dalam alam dunia ini.
Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW menyabdakan :
“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menciptakan 100 rahmat pada hari penciptaannya, maka ditahan-Nya disisi-Nya 99 rahmat dan dikirim-Nya kepada semua makhluk-Nya 1 rahmat saja...”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian di dalam hadits yang lain Nabi menyatakan, bahwa di akhirat nanti (di dalam surga) semua rahmat itu (100) akan diberikan Allah kepada manusia, sebagaimana disabdakannya :
“....dan apabila hari kiamat sudah terjadi disempurnakan-Nyalah rahmat ini”. (HR. Ahmad dan Muslim).
4. Segala keinginan nafsu manusia boleh dipenuhi.
Dalam hal ini Allah menfirmankan :
يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الأنْفُسُ وَتَلَذُّ الأعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya :
“Dan didalamnya (surga) ada apa saja yang diinginkan oleh nafsu-nafsu manusia”. (Q.S. Az Zuhruf : 71).
Di dunia ini sudah jelas manusia tidak akan dapat memenuhi segala keinginan nafsunya, sebab selain karena tidak boleh, juga karena sarananya tidak mencukupi (tidak ada).
5. Semua permintaan manusia akan dikabulkan oleh Allah.
Dalam hal ini Allah memfirmankan :
لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ
Artinya :
“Bagi mereka di dalamnya (surga) ada buah-buah dan apa saja yang mereka minta”. (Q.S Yasin : 57).
Didunia ini sudah jelas banyak sekali permintaan manusia yang tidak terkabul. Sehingga ada pepatah : Ingin hati memeluk gunung, tetapi apa daya tangan tak sampai. Bagaikan si pungguk merindukan bulan.
6. Kebahagiaan sejati.
Allah dengan tegas menyatakan, bahwa kebahagiaan itu hanya akan diperoleh manusia di dalam surga, sebagaimana difirmankan-Nya.
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ إِلا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
Artinya :
“Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga”. (Q.S Hud : 108).
Orang akan merasa sangat bahagia kalau segala keinginannya terpenuhi dan segala permintaannya terkabul. Seperti telah diketahui hal ini hanya ditemui di dalam surga. Karena itu bahagia sejati hanya akan didapatkan oleh manusia di dalam surga.
7. Nikmat yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah tergetar di hati. Dalam hal ini Allah memfirmankan dalam sebuah hadis qudsi sebagai berikut :
“Telah Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shaleh suatu balasan yang mata belum pernah melihatnya dan telinga belum pernah mendengarnya dan belum pernah terlintas dalam hati manusia. Bacalah jika kamu mau tidak seorangpun dapat mengetahui kesenangan yang disembunyikan yang akan dikaruniakan kepada mereka”. (HR. Bukhari).
Hal ini adalah logis sekali. Sebab nikmat surga itu 99 kali lipat dari nikmat yang ada di dalam alam dunia ini. Sedang nikmat yang ada di dalam alam dunia ini masih sangat banyak sekali yang belum diketahui oleh manusia. Menusia baru mengetahui sepertiga saja dari nama-nama benda yang ada di planet bumi kita ini. Nama-nama benda di planet-pnalet lain, apalagi galaxy-galaxy lain belum diketahui sama sekali oleh manusia.
Begitulah antara lain kenikmatan surga itu. Sungguh-sungguh luar biasa sekali kenikmatannya. Karena itu siapakah diantara orang beriman yang tidak menginginkannya. Tetapi kalau inginmasuk ke sana, Allah menghendaki agar dibayar semua kemampuan diri kita dan harta kita, sebagaimana difirmankan-Nya :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang beriman diri-diri mereka dan harta-harta mereka dengan balasan bahwa bagi mereka adalah surga”. (Q.S. At Taubah : 111).
Apalah artinya jiwa dan harta kita itu dibanding dengan nikmat surga tersebut. Oleh sebab itu mari kita buktikan keinginan kita untuk masuk surga tersebut dengan mengerahkan semua kemampuan diri kita dan harta kita untuk melaksanakan dan mempertahankan agama Allah. Semoga Allah merahmati kita ke arah itu. Amin!
Pernyataan tersebut cukup berbahaya karena itu harus kita tanggapi dengan mengemukakan kenikmatan surga yang amat besar. Kenikmatan surga yang amat besar tersebut antara lain ialah :
1. Melihat wajah Allah
Nabi Muhammad SAW menyatakan, bahwa nikmat yang paling disenangi oleh manusia di dalam surga ialah nikmat melihat wajah Tuhannya, sebagaimana disabdakannya :
“Apabila ahli surga telah masuk ke dalam surga, Allah Ta’ala akan berkata : Inginkan kamu Aku tambahi sesuatu kepadamu? Ahli surga menjawab : Bukankah Engkau sudah menjernihkan wajah-wajah kami, bukankah Engkau sudah memasukkan kami ke dalam surga, bukankah Engkau sudah menyelamatkan kami dari neraka, Nabi berkata : lalu dibukakan hijab, maka tidak ada sesuatu kenikmatanpun yang paling disenangi mereka, selain dari melihat wajah Tuhan mereka, kemudian Nabi membaca : Bagi orang-orang yang berbuat baik adalah balasan baik dan tambahan yaitu dapat melihat wajah Tuhan”. (HR. Muslim dan lainnya).
Dalam hal dapatnya manusia melihat wajah Tuhan di dalam surga itu nanti, Allah memfirmankan :
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ
إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Artinya :
“Beberapa muka pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhan-nya ia melihat”. (Q.S Al Qiyamah : 22 -23).
Dan Nabi Muhammad SAW menyabdakan :
“Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhanmu dengan jelas sebagaimana kamu melihat bulan ini, kamu tidak akan ragu-ragu sedikitpun dalam melihat-Nya itu... (HR. Bukhari dan Muslim).
Tetapi di dunia ini manusia tidak akan dapat melihat Tuhan itu. Karena Nabi Musa pernah memohon kepada Allah untuk dapat melihat-Nya. Allah menjawab : Engkau tidak akan pernah dapat melihat Aku. Hal ini diceritakan oleh Al Quran dalam Surat Al A’raf ayat 143 yang berbunyi :
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ
فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya :
“Berkata Musa : Ya Tuhan, perlihatkanlah diri-Mu kepada-ku. Allah menjawab : engkau tidak akan pernah dapat melihat Aku”. (Q.S Al A’raf : 143).
2. Keridhaan Allah.
Al Quran menyatakan, bahwa keridhaan Allah yang akan diperoleh manusia di surga lebih besa nilainya dari segala nikmat materi yang ada di dalam surga tersebut. Padahal nikmat materi yang ada di dalam surga itu ada 99 kali lipat dari nikmat materi yang ada di dalam alam dunia ini. Pernyataan AL Quran tentang keridhaan Allah yang lebih besar nilainya itu berbunyi :
وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya :
“Allah telah menjanjikan kepada orang beriman laki-laki dan orang beriman perempuan akan surga yang mengalir padanya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan tempat-tempat yang baik di dalam surga yang kekal, tetapi keridhaan dari Allah adalah lebih besar (dari semuanya itu), yang demikian itu adalah suatu kemenangan yang amat besar”. (Q.S. At Taubah : 72).
3. Nikmat materi yang 99 kali lipat dari nikmat materi yang ada di dalam alam dunia ini.
Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW menyabdakan :
“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menciptakan 100 rahmat pada hari penciptaannya, maka ditahan-Nya disisi-Nya 99 rahmat dan dikirim-Nya kepada semua makhluk-Nya 1 rahmat saja...”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian di dalam hadits yang lain Nabi menyatakan, bahwa di akhirat nanti (di dalam surga) semua rahmat itu (100) akan diberikan Allah kepada manusia, sebagaimana disabdakannya :
“....dan apabila hari kiamat sudah terjadi disempurnakan-Nyalah rahmat ini”. (HR. Ahmad dan Muslim).
4. Segala keinginan nafsu manusia boleh dipenuhi.
Dalam hal ini Allah menfirmankan :
يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الأنْفُسُ وَتَلَذُّ الأعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya :
“Dan didalamnya (surga) ada apa saja yang diinginkan oleh nafsu-nafsu manusia”. (Q.S. Az Zuhruf : 71).
Di dunia ini sudah jelas manusia tidak akan dapat memenuhi segala keinginan nafsunya, sebab selain karena tidak boleh, juga karena sarananya tidak mencukupi (tidak ada).
5. Semua permintaan manusia akan dikabulkan oleh Allah.
Dalam hal ini Allah memfirmankan :
لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ
Artinya :
“Bagi mereka di dalamnya (surga) ada buah-buah dan apa saja yang mereka minta”. (Q.S Yasin : 57).
Didunia ini sudah jelas banyak sekali permintaan manusia yang tidak terkabul. Sehingga ada pepatah : Ingin hati memeluk gunung, tetapi apa daya tangan tak sampai. Bagaikan si pungguk merindukan bulan.
6. Kebahagiaan sejati.
Allah dengan tegas menyatakan, bahwa kebahagiaan itu hanya akan diperoleh manusia di dalam surga, sebagaimana difirmankan-Nya.
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ إِلا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
Artinya :
“Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga”. (Q.S Hud : 108).
Orang akan merasa sangat bahagia kalau segala keinginannya terpenuhi dan segala permintaannya terkabul. Seperti telah diketahui hal ini hanya ditemui di dalam surga. Karena itu bahagia sejati hanya akan didapatkan oleh manusia di dalam surga.
7. Nikmat yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah tergetar di hati. Dalam hal ini Allah memfirmankan dalam sebuah hadis qudsi sebagai berikut :
“Telah Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shaleh suatu balasan yang mata belum pernah melihatnya dan telinga belum pernah mendengarnya dan belum pernah terlintas dalam hati manusia. Bacalah jika kamu mau tidak seorangpun dapat mengetahui kesenangan yang disembunyikan yang akan dikaruniakan kepada mereka”. (HR. Bukhari).
Hal ini adalah logis sekali. Sebab nikmat surga itu 99 kali lipat dari nikmat yang ada di dalam alam dunia ini. Sedang nikmat yang ada di dalam alam dunia ini masih sangat banyak sekali yang belum diketahui oleh manusia. Menusia baru mengetahui sepertiga saja dari nama-nama benda yang ada di planet bumi kita ini. Nama-nama benda di planet-pnalet lain, apalagi galaxy-galaxy lain belum diketahui sama sekali oleh manusia.
Begitulah antara lain kenikmatan surga itu. Sungguh-sungguh luar biasa sekali kenikmatannya. Karena itu siapakah diantara orang beriman yang tidak menginginkannya. Tetapi kalau inginmasuk ke sana, Allah menghendaki agar dibayar semua kemampuan diri kita dan harta kita, sebagaimana difirmankan-Nya :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang beriman diri-diri mereka dan harta-harta mereka dengan balasan bahwa bagi mereka adalah surga”. (Q.S. At Taubah : 111).
Apalah artinya jiwa dan harta kita itu dibanding dengan nikmat surga tersebut. Oleh sebab itu mari kita buktikan keinginan kita untuk masuk surga tersebut dengan mengerahkan semua kemampuan diri kita dan harta kita untuk melaksanakan dan mempertahankan agama Allah. Semoga Allah merahmati kita ke arah itu. Amin!
0 comments:
Post a Comment
di tunggu kritik dan sarannya